Jakarta – Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa kerap menjadi perhatian masyarakat menjalang musim mudik tiba. Selain terkenal kerena menjadi jalur favorit pemudik yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, Pantura juga terkenal karena proyek perbaikan jalannya yang tidak ada habisnya setiap tahun, bahkan dijuluki sebagai proyek abadi.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Supriadi Priatna mengaku pusing dengan kerusakan yang terjadi di jalur Pantura secara terus menerus. Namun, menurut dia, sudah tiga tahun belakangan pemerintah telah memanfaatkan kontrak berbasis kinerja (performance bases contract) untuk kontraktor jalan Pantura.
"Saya pusing juga, itu lagi itu lagi (masalahnya). Untuk jalan Pantura, kita sudah memanfaatkan Kontrak Ber¬basis Kinerja, yaitu kontrak dengan waktu lama sampai lima tahun. Kontraknya dibuat tiga sampai lima tahun dengan perjanjian jika ada kerusakan di bulan Januari dan Februari maka akan diperbaiki oleh kontraktor tersebut,” ujar Dedy saat berbincang bersama wartawan di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Dia menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan jalur Pantura tersebut harus perbaiki setiap tahun. Salah satu faktor yang paling berdampak terhadap kerusakan jalan menurut dia, adalah tidak sesuainya beban kendaraan dan kepasitas beban jalan.
Ia menilai, kendaraan yang melalui pantura terutama saat mudik angkutan sangat membebani Jalan di Pantura.
Selain itu, Dedi juga mengatakan, bahwa faktor lain yang membuat kerusakan jalan di Pantura menjadi proyek abadi adalah karena terdapatnya operator-operator truk nakal antara lain dengan menggunakan ban yang berat supaya masa pemakaian yang lama.
"Karena kapasitas jalan dengan angkutan tidak seimbang. Saya sudah pernah bicarakan ini, ternyata ini truk-truk yang melalui Pantura memakai ban yang berat sekali, jadi beban jalan di korbankan,” katanya.
Informasi saja, berdasarkan data Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), selama lima tahun terakhir, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 6,58 triliun untuk perawatan jalan sepanjang 1.300 km tersebut.
Pada tahun ini saja, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk perbaikan Pantura mencapai Rp 1,8 triliun
Source : kompas