Pemerintah Indonesia bakal meningkatkan nilai perdagangan minyak sawit ke Turki. Negara di simpang Benua Asia dan Eropa itu menjadi pasar besar selain tiga negara utama tujuan.
"Saya optimistis ekspor minyak sawit ke Turki dapat ditingkatkan dan disejajarkan dengan negara luar seperti India, Tiongkok, dan Belanda yang merupakan mitra dagang utama Indonesia untuk minyak sawit," ucap Menteri Pertanian Suswono pada pertemuan Palm Oil Bussiness to Business antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Turki di Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Menurut Suswono, pemerintah akan terus mendorong para pengusaha minyak sawit Indonesia untuk memperkuat basis kemitraannya dengan Turki karena peluangnya besar. Terlebih, perdagangan komoditas pertanian Indonesia ke Turki surplus sebesar US$387,7 juta pada 2013.
Pasalnya, ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki pada tahun lalu mencapai sebesar US$476,3 juta, sedangkan impor hanya mencapai sebesar US$88,6 juta. Kelapa sawit menyumbang 50% dari total nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki atau sebesar US$238,15 juta dengan volume sebanyak 450 ribu ton.
Terkait dengan isu negatif mengenai produk sawit Indonesia, Mentan menjelaskan, sebagai negara besar yang memosisikan sektor pertanian sebagai andalan perekonomiannya, Indonesia sangat berkomitmen terhadap pelestarian sumber daya alam.
"Termasuk di dalamnya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang harus diaplikasikan pada industri sawit dari hulu sampai hilir," ujar Suswono.
Sejak 2011, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai produk sawit yang berkelanjutan melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). ISPO merupakan sebuah standar pengelolaan perkebunan sawit yang salah satu syaratnya adalah melestarikan lingkungan sebagai standar pengelolaan industri kelapa sawit.
"Diharapkan tahun 2014 semua pihak yang melakukan usaha agribisnis sawit di Indonesia sudah mendapatkan ISPO ini. Karena ini merupakan mandatory yang harus dilaksanakan oleh semua industri kelapa sawit tanpa terkecuali," tegas Suswono.Hampir 6 Tahun Dhani Sembunyikan Pernikahan dengan Mulan
source : metrotvnews
"Saya optimistis ekspor minyak sawit ke Turki dapat ditingkatkan dan disejajarkan dengan negara luar seperti India, Tiongkok, dan Belanda yang merupakan mitra dagang utama Indonesia untuk minyak sawit," ucap Menteri Pertanian Suswono pada pertemuan Palm Oil Bussiness to Business antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Turki di Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Menurut Suswono, pemerintah akan terus mendorong para pengusaha minyak sawit Indonesia untuk memperkuat basis kemitraannya dengan Turki karena peluangnya besar. Terlebih, perdagangan komoditas pertanian Indonesia ke Turki surplus sebesar US$387,7 juta pada 2013.
Pasalnya, ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki pada tahun lalu mencapai sebesar US$476,3 juta, sedangkan impor hanya mencapai sebesar US$88,6 juta. Kelapa sawit menyumbang 50% dari total nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki atau sebesar US$238,15 juta dengan volume sebanyak 450 ribu ton.
Terkait dengan isu negatif mengenai produk sawit Indonesia, Mentan menjelaskan, sebagai negara besar yang memosisikan sektor pertanian sebagai andalan perekonomiannya, Indonesia sangat berkomitmen terhadap pelestarian sumber daya alam.
"Termasuk di dalamnya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang harus diaplikasikan pada industri sawit dari hulu sampai hilir," ujar Suswono.
Sejak 2011, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai produk sawit yang berkelanjutan melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). ISPO merupakan sebuah standar pengelolaan perkebunan sawit yang salah satu syaratnya adalah melestarikan lingkungan sebagai standar pengelolaan industri kelapa sawit.
"Diharapkan tahun 2014 semua pihak yang melakukan usaha agribisnis sawit di Indonesia sudah mendapatkan ISPO ini. Karena ini merupakan mandatory yang harus dilaksanakan oleh semua industri kelapa sawit tanpa terkecuali," tegas Suswono.Hampir 6 Tahun Dhani Sembunyikan Pernikahan dengan Mulan
source : metrotvnews