TIGABUANA - KÖLN - Tak kenal belahan dunia yang mana, akhir pekan merupakan hari wisata saat hari cerah. Tak terkecuali di Köln, Jerman, Sabtu (15/2/2014). Kota ini merupakan lokasi dari salah satu heritage dunia, Katedral Köln (Cologne).
Pada akhir pekan itu, Kompas menyaksikan padatnya pelancong di situs warisan dunia menurut UNESCO ini. Tak hanya berasal dari beragam negara, mereka juga lintas generasi.
Anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua memasuki katedral yang masa pembangunannya membutuhkan waktu lebih dari enam abad tersebut. Sebagian larut dalam suasana katedral, sementara sebagian pengunjung lain sibuk mengabadikan diri di depan katedral.
Terpaan angin dengan suhu sekitar sembilan derajat Celcius relatif tidak menjadi halangan bagi sebagian pengunjung untuk datang ke katedral tersebut. Justru, katedral bergaya gothic ini yang berselimut lapisan pelindung berjaring tembus pandang.
Katedral Köln merupakan salah satu warisan dunia menurut standar UNESCO, untuk kategori warisan budaya dan sejarah spiritual di Eropa. Atas permintaan Kota Cologne, katedral ini resmi menjadi warisan dunia pada 1996.
Menurut laman situs katedral ini, www.koelner-dom.de, bangunan bergaya gothic tersebut dikenal juga dengan sebutan Katedral Peter yang dibangun sebagai dedikasi untuk Uskup Agung Cologne.
Sampai saat ini, katedral masih melayani ibadah harian, dan pada setiap Minggu menggelar lima misa. Setiap kali hari libur tiba, katedral ini pun dipadati pengunjung, baik dengan alasan spiritual maupun wisata.
Katedral ini mencatatkan sejarah panjang religiusitas, sekaligus menjadi salah satu jejak peradaban Romawi sejak abad ke-13. Tak hanya itu, Katedral Köln pun dinilai sebagai salah satu karya seni abad pertengahan paling penting dari era Goldsmith di Eropa.
Menurut situs yang sama, di lokasi katedral hari ini pernah berdiri beberapa gereja secara bergantian dalam era yang berbeda. Namun, catatan sejarah menyebutkan bangunan katedral sekarang mulai dibangun pada 1248.
editor/source: iyuza/kompastravel/www