Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Sleman, DIY dikenal dunia karena memiliki keunikan tersendiri dibanding gunung-gunung api lain di dunia.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono menyebutkan, keunikan tersebut di antaranya adalah tipe letusan Merapi. Menurut Surono, tidak ada letusan seperti Merapi di gunung manapun di dunia dan ini menjadi salah satu daya tarik para peneliti kegunungapian.
"Merapi jelas merupakan daya tarik. Siapapun di dunia ini mengenal Gunung Merapi," jelas Surono saat ditemui seusai pembukaan acara Cities on Volcanoes 8 di Gedung Graha Shaba Pramana UGM, Selasa (9/9/2014).
Surono melanjutkan, keunikan kedua dari Gunung Merapi adalah letusannya relatif sering, atau siklusnya empat tahunan. Lalu gunung tersebut mudah diakses oleh masyarakat.
"Orang yang datang dapat belajar soal gunung api dan sekaligus sosial masyarakatnya. Jadi sangat komplit dan sungguh menarik," katanya.
Lalu, perbedaan lainnya dari gunung lain di dunia adalah bahwa Merapi di lerengnya dihuni banyak warga. Sementara di negara lain, lereng gunung berapi jarang dijadikan permukiman penduduk.
"Di Jepang ada gunung meletus, pengungsinya hanya 90 warga. Sedangkan di sini bisa ribuan warga yang mengungsi," tandasnya.
Menurut Surono, gunung api dilambangkan dengan kesuburan, makanya banyak warga bermukim di lereng. Yang tidak dapat dilupakan lagi, kata dia, adalah kearifan lokal yang melekat di masyarakat lereng Merapi.
Terkait acara "Cities on Volcanoes 8" Surono mengatakan akan ada sesi Indonesia dimana para relawan baik dari Gunung Sinabung, Gunung Kelud dan Gunung Merapi akan berbagi pengalaman dalam menangani pengungsi.
"Mereka nanti akan tukar pengalaman karena di luar negeri gunungnya tidak ada penduduknya," ucapnya.
Keistimewaan Gunung Merapi inilah yang menjadi alasan Cities on Volcanoes 8 akan dihadiri ahli-ahli kegunungapian dunia.
source/edit : kompas/iyuza
Tags:
Fenomena