EXPOSTASE: Burung Gereja sebagai barometer kebersihan Udara Burung Gereja sebagai barometer kebersihan Udara | EXPOSTASE

Burung Gereja sebagai barometer kebersihan Udara

Burung gereja yaitu burung-burung kecil yang popular sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Di benua Eropa, sebagian spesies burung gereja berlangsung penurunan populasi di karenakan menyusutnya tempat pertanian. Burung gereja di anggap sebagai barometer kebersihan udara.


Tahukah Anda, burung gereja sebagian orang dengan cara salah menyebut dengan sebutan burung pipit terdiri dari sekurang-kurangnya 45 spesies dan sub-species ? Barangkali di karenakan karena sangat familiarnya, kita tak terlampau mencermati. Dan, burung gereja ini tersebar nyaris di semua pelosok dunia. Apalagi ada yang dapat hidup di Himalaya.

Burung ini telah dikenal manusia sejak beberapa ribu tahun  Dlm Kitab Mazmur, ditulis lebih kurang 300-400 sM, tertulis perihal burung kecil ini. Yesus, dlm Kitab Injil ( Mat 10 ; Luk. 12 ) memperbandingkan kehidupan burung ini disebut pipit dalam terjemahan LAI dengan pemeliharaan Allah untuk manusia. Ya. Burung gereja memanglah tak risih berdekatan dengan manusia.

Burung ini juga dikenal sebagai burung Dunia Lama. Species-species ini kerap bersarang di bangunan dan tempat tinggal. Di Indonesia barangkali kerap didapati dibawah atap gereja, sampai dikatakan sebagai burung gereja. Dan, species Passer montanus menempati kota dlm jumlah besar.

Lantas burung gereja dapat dimaksud burung liar yang sangat akrab dng manusia. Burung gereja mengonsumsi biji-bijian, walau juga konsumsi serangga kecil. Sebagian spesies mengais makanan di lebih kurang kota. Dan, burung sriti atau merpati, konsumsi makanan apapun dlm jumlah kecil.

Burung Gereja, Di Indonesia, sub-spesies yang sangat populer yaitu Passer montanus-malaccensis. Sarangnya di bangun dlm rongga alami, sbh. lubang di sbh. bangunan. Mereka bertelur lima atau enam butir yang menetas dibawah dua minggu. Layaknya burung kecil yang lain, mereka dapat terinfeksi parasit dan diburu burung pemangsa. Rata-rata saat hidup mereka lebih kurang dua tahun

Passer montanus-malaccensis

Passer montanus tersebar luas di kota-kota yang ada di Asia Timur, namun di Eropa spesies ini yaitu burung pedesaan. Burung gereja Eropa yaitu spesies Passer domesticus yang berbiak di tempat perkotaan. Meskipun populasi Passer montanus yang besar meyakinkan bahwa mereka dengan cara global tak terancam punah, telah ada penurunan besar dlm populasi Eropa Barat. 

Passer domesticus

Pemicunya, beberapa di karenakan pergantian dlm praktek pertanian yang melibatkan peningkatan pemakaian herbisida dan hilangnya lahan-lahan tunggul musim dingin. Di Asia Timur dan Australia Barat, spesies ini terkadang dilihat sbg hama, walau juga banyak dirayakan dlm seni oriental.

Kemungkinan, spesies Passer domesticus-lah yang disebut Yesus dlm perumpamaan dlm Injil dan dlm Mazmur. Burung ini tersebar di tempat lebih kurang Mediterania : Eropa, Turki, Palestina, Afrika Utara.
Konon karena belum ada penelitian ilmiah yang cukup keberadaan burung gereja dapat jadi barometer kebersihan udara yang ada di lingkungan tersebut. 

Bila, ada burung gereja yang berkeliaran di lebih kurang kita, artinya lingkungan kita udaranya cukup bersih. Ini jadi barometer simpel di karenakan burung gereja tak alergi dengan keberadaan manusia di sekelilingnya.

edit/source : iyuza/satwanet/www
YUSUF

Hai, saya adalah seorang Digital Marketing dan Content Writer dan sangat menyukai dunia otomotif dan travel. Salam kenal :)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama