Pasukan penyelamat Filipina, Selasa (13/8/2013), mulai membersihkan ruas-ruas jalan yang tertimbun tanah longsor untuk mencapai sejumlah desa yang terisolasi akibat hantaman topan utor, yang mengakibatkan puluhan orang kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Filipina mengatakan, dua orang dipastikan tewas dan 11 orang lainnya masih dinyatakan hilang setelah utor, topan terkuat tahun ini, menghantam kawasan utara negeri itu, Senin (12/8/2013). Salah satu prioritas utama tim penyelamat adalah mencapai tiga kota di Provinsi Aurora yang berada di pesisir timur Pulau Luzon.
Ketiga kota yang seluruhnya dihuni 45.000 orang itu berada tepat di lintasan utor yang menghancurkan bagian utara Filipina "Kota-kota itu, secara total berpenduduk 45.000 orang, masih terisolasi," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aurora Elson Ergague.
Ergague menambahkan, Wali Kota Casiguran, salah satu dari tiga kota itu, mengatakan, 95 persen bangunan di kota itu hancur. Sementara itu, Juru Bicara Dewan Manajemen dan Penanggulangan Bencana Nasional Reynaldo Balido mengatakan, pemerintah belum menerima kabar soal jumlah korban tewas yang besar.
"Kota-kota ini sudah biasa diterpa angin topan sehingga kami berharap mereka lebih memiliki daya tahan dan bisa menghindari korban jiwa," kata Balido Sementara Gubernur Aurora Gerardo Noveras kepada stasiun televisi ABS-CBN mengatakan, jalan menuju kota Casiguran sudah bisa digunakan petang ini.
Saat utor menghantam daratan, angin itu berembus dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Dengan kecepatannya ini, utor menjadi topan tercepat yang menghantam Filipina tahun ini. Utor menghancurkan 1.577 bangunan dan lebih dari 30.000 orang menempati lokasi-lokasi pengungsian.
Topan utor tak hanya menghancurkan wilayah Provinsi Aurora. Topan ini juga mengakibatkan kerusakan berat terhadap pertanian di Provinsi Isabela. Provinsi Isabela adalah penghasil utama beras dan jagung untuk Filipina.
sumber / edit / www / ys